Apa itu Sekolah Dasar (SD)?

Apa itu Sekolah Dasar (SD)?
Siswa sekolah dasar. Photo by Syahrul Alamsyah Wahid / Unsplash

Sekolah Dasar adalah jenjang pendidikan dasar di Indonesia yang ditempuh oleh siswa usia 7 sampai dengan 12 tahun. Ini adalah tahap awal dari pendidikan formal di Indonesia, yang terdiri dari 6 tahun (kelas 1 hingga kelas 6). Sekolah Dasar menyediakan pendidikan dasar dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, olahraga, dan sosial budaya. Tujuannya adalah untuk menyiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya.

Semua anak usia 7 sampai dengan 12 tahun dapat mendaftar di Sekolah Dasar. Pendaftaran biasanya dibuka setiap tahun sekolah dan dapat dilakukan di sekolah dasar yang dipilih oleh orang tua atau wali siswa. Pendaftaran dapat juga dilakukan melalui online. Untuk dapat mendaftar, siswa harus menyertakan dokumen yang diperlukan, seperti fotokopi akte kelahiran, fotokopi kartu keluarga, dan lainnya.

Mendaftar di Sekolah Dasar merupakan hal yang penting karena itu adalah tahap awal dari pendidikan formal yang akan menentukan masa depan siswa. Sekolah Dasar memberikan pengetahuan dasar yang dibutuhkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu, sekolah dasar juga memberikan kesempatan untuk siswa untuk berinteraksi dengan teman-teman seusia, belajar dari guru-guru yang berpengalaman, dan mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang penting untuk masa depan.

Juga, pendidikan yang baik merupakan hak yang harus diperoleh oleh setiap anak yang ditentukan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Biaya yang diperlukan untuk sekolah dasar di Indonesia bervariasi tergantung pada lokasi dan jenis sekolah yang dipilih. Pemerintah menyediakan pendidikan gratis di sekolah dasar negeri, tetapi ada biaya yang harus dibayar untuk beberapa hal seperti buku pelajaran, seragam sekolah, dan lain-lain. Namun, biaya tersebut relatif terjangkau.

Untuk sekolah swasta, biaya yang harus dibayar oleh orang tua atau wali siswa lebih tinggi daripada sekolah negeri. Namun, sekolah swasta biasanya menyediakan fasilitas yang lebih baik dan guru yang lebih berpengalaman.

Sebagian besar sekolah dasar di Indonesia menerima program bantuan biaya pendidikan dari pemerintah bagi keluarga yang kurang mampu. Selain itu, beberapa sekolah juga menerima beasiswa untuk siswa yang berprestasi.

Sejarah perkembangan Sekolah Dasar di Indonesia

Sejarah perkembangan Sekolah Dasar di Indonesia dimulai pada awal abad ke-20. Pada tahun 1902, pemerintah Belanda memperkenalkan sistem pendidikan formal yang disebut "Volksschool" atau Sekolah Rakyat, yang ditujukan untuk anak-anak dari kelas menengah ke bawah. Dalam sistem ini, anak-anak diajarkan dasar-dasar membaca, menulis, dan menghitung.

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pemerintah memperkenalkan sistem pendidikan nasional baru yang dikenal sebagai "Sekolah Dasar Umum" atau SD. SD ini terdiri dari 6 tahun (kelas 1 hingga kelas 6) dan ditujukan untuk anak-anak usia 7 sampai dengan 12 tahun.

Sejak saat itu, sekolah dasar di Indonesia telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan. Pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan dengan meningkatkan jumlah guru dan fasilitas sekolah, serta menerapkan kurikulum yang lebih modern. Selain itu, pemerintah juga meningkatkan akses pendidikan dengan menyediakan program bantuan biaya pendidikan bagi keluarga kurang mampu dan mendorong pembukaan sekolah di daerah-daerah pedesaan.

Tujuan dan visi dari Sekolah Dasar

Tujuan dari Sekolah Dasar di Indonesia adalah untuk menyiapkan siswa dengan pendidikan dasar yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu, tujuan lain dari Sekolah Dasar di Indonesia adalah:

  • Menumbuhkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, seni, olahraga, dan sosial budaya;
  • Menumbuhkan keterampilan dasar membaca, menulis, dan menghitung;
  • Menumbuhkan keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat;
  • Menumbuhkan kemandirian dan tanggung jawab siswa;
  • Menumbuhkan kesadaran akan hak-hak dan kewajiban siswa sebagai warga negara.

Visi dari Sekolah Dasar di Indonesia adalah untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas, menumbuhkan sikap mandiri, kreatif, dan inovatif, serta mengembangkan potensi diri siswa sehingga dapat menjadi warga negara yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.

Kurikulum Sekolah Dasar di Indonesia, dalam rangka mencapai tujuan dan visi tersebut, dirancang untuk memberikan pemahaman dasar tentang ilmu pengetahuan, seni, olahraga, dan sosial budaya, serta memberikan keterampilan dasar membaca, menulis, dan menghitung, serta keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat.

Struktur kurikulum dan program pembelajaran yang diterapkan di Sekolah Dasar

Struktur kurikulum Sekolah Dasar di Indonesia terdiri dari beberapa mata pelajaran utama, yaitu:

  • Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
  • Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
  • Bahasa Indonesia
  • Matematika
  • Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
  • Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
  • Seni Budaya
  • Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK)
  • Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
  • Bahasa Asing (opsional)

Setiap mata pelajaran ini dirancang untuk memberikan pemahaman dasar tentang ilmu pengetahuan, seni, olahraga, dan sosial budaya, serta memberikan keterampilan dasar membaca, menulis, dan menghitung, serta keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat.

Program pembelajaran yang diterapkan di Sekolah Dasar di Indonesia adalah Program Pendidikan Dasar Nasional (PPKN) yang merupakan program pembelajaran yang diterapkan di sekolah dasar di seluruh Indonesia. PPKN diterapkan untuk semua jenjang pendidikan dasar, termasuk Sekolah Dasar. Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum 2013 yang mengintegrasikan pendidikan karakter.

Setiap mata pelajaran dirancang dengan menggunakan pendekatan saintifik, yang mengajarkan siswa untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan melalui proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Selain itu, program pembelajaran juga mencakup kegiatan ekstrakurikuler, seperti olahraga, seni, dan kegiatan sosial, yang diharapkan dapat membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat.

Kegiatan ekstrakurikuler yang tersedia di Sekolah Dasar

Kegiatan ekstrakurikuler yang tersedia di Sekolah Dasar di Indonesia bervariasi tergantung pada lokasi dan jenis sekolah yang dipilih. Namun, beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang umum ditawarkan di sekolah dasar di Indonesia meliputi:

  • Olahraga: sepak bola, basket, bulu tangkis, voli, lari, dan lain-lain.
  • Seni: menari, menyanyi, musik, teater, dan lain-lain.
  • Kegiatan sosial: kegiatan amal, kegiatan lingkungan, dan lain-lain.
  • Kegiatan keagamaan: kegiatan keagamaan yang sesuai dengan agama yang dianut oleh siswa.
  • Kegiatan kesenian: menari, menyanyi, musik, teater, dan lain-lain
  • Kegiatan sains: klub sains, olimpiade sains, dan lain-lain.
  • Kegiatan bahasa asing: klub bahasa, olimpiade bahasa, dan lain-lain.

Kegiatan ekstrakurikuler ini dirancang untuk memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan yang berbeda dari yang diajarkan dalam mata pelajaran utama, serta membantu siswa dalam menemukan minat dan bakat yang mungkin tidak ditemukan dalam mata pelajaran utama.

Sekolah Dasar juga memiliki program ekstrakurikuler yang diharapkan dapat membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat. Kegiatan ekstrakurikuler ini juga diharapkan dapat membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk mengejar minat dan bakat yang dikembangkan dalam mata pelajaran utama.

Prospek yang dapat diperoleh setelah lulus dari Sekolah Dasar

Setelah lulus dari Sekolah Dasar, siswa diharapkan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang terdiri dari 3 tahun.

Lulusan Sekolah Dasar yang memiliki nilai yang baik, akan memiliki peluang yang lebih baik untuk diterima di sekolah yang lebih baik di jenjang SMP/MTs, dan kemudian setelah lulus dari SMP/MTs akan diharapkan dapat melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA) yang terdiri dari 3 tahun.

Lulusan SMA/MA kemudian dapat melanjutkan ke perguruan tinggi atau bekerja. Namun, diingatkan bahwa lulusan Sekolah Dasar yang memiliki nilai yang baik, akan memiliki peluang yang lebih baik untuk diterima di sekolah yang lebih baik di jenjang SMP/MTs, SMA/MA dan Perguruan Tinggi.

Selain itu, pendidikan yang baik di Sekolah Dasar juga dapat membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat, yang dapat berguna dalam berbagai bidang pekerjaan di masa depan.

Tips dan saran untuk siswa dan orangtua dalam mengikuti pendidikan di Sekolah Dasar

Beberapa tips dan saran untuk siswa dan orang tua dalam mengikuti pendidikan di Sekolah Dasar adalah:

Siswa:

  • Belajarlah dengan disiplin dan tekun.
  • Buatlah jadwal belajar yang baik dan teratur.
  • Gunakan waktu luang untuk belajar dan mengejar minat dan bakat.
  • Bawa buku-buku pelajaran kemana-mana dan baca ketika ada waktu luang.
  • Baca buku-buku yang tidak berhubungan dengan pelajaran sekolah, seperti novel, komik, atau buku informatif.
  • Gabungkan dalam kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakat.
  • Bertanya kepada guru jika ada yang tidak dimengerti.
  • Selalu berusaha meningkatkan nilai dan prestasi.

Orang tua:

  • Didiklah anak dengan disiplin dan tekun.
  • Bantulah anak dalam membuat jadwal belajar yang baik dan teratur.
  • Ajak anak untuk berbicara tentang pelajaran sekolah dan minatnya.
  • Bantu anak dalam mengejar minat dan bakat.
  • Sediakan buku-buku yang sesuai dengan minat anak.
  • Dukung dan bantu anak dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dipilihnya
  • Pantau dan evaluasi perkembangan pendidikan anak secara berkala.
  • Jangan lupa untuk memberikan dukungan emosional dan motivasi kepada anak.
  • Ajak anak untuk berdiskusi tentang masalah yang dihadapi dalam belajar dan cari solusi bersama.